Saturday, 27 June 2015
Wisata Religi Masjid Seribu Tiang
Wisatawan.co.id - Sangat tak lengkap jika anda belum mengunjungi salah satu bangunan penting di kota Jambi, yaitu Masjid Al-Falah atau yang lebih populer disebut masjid seribu tiang oleh masyarakat setempat. Masjid ini sama seperti masjid-masjid raya yang ada di beberapa kota besar lainnya, maka dari itu, masjid ini termasuk dari beberapa bangunan penting yang menjadi cirri khas Provinsi Jambi.
Masjid Agung Al-Falah atau yang sering disebut dengan masjid seribu tiang ini terletak di jalan Sultan Thaha nomor 60, Kelurahan Legok, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi. Masjid yang berada di tengah-tengah kota jambi ini berada di Ruas jalan yang sama dengan pasar Induk Angso Duo, PDAM Tirta Mayang, dan juga Museum Perjuangan Rakyat Jambi. Anda bisa menggunakan berbagai macam transportasi untuk menuju ke masjid Agung Al-Falah ini.
Sejarah Singkat
Suatu hari istana ini dihancurkan oleh koloni Belanda karena terjadinya pembatalan perjanjian oleh Sultan Thaha karena menurut sultan, perjanjian yang diajukan oleh Belanda cukup merugikan masyarakat Jambi. Setelah diproklamasikannya kemerdekaan Negara Republik Indonesia, dan tepat pada tanggal 29 September 1980, Masjid Agung Al-Falah ini diresmikan oleh Bapak Soeharto, yang menjabat sebagai Presiden RI pada waktu itu.
Masjid Agung Al-Falah ini dibangun diatas lahan tanah sebesar 2,7 Ha dan memiliki luas bangunan sebesar 4.600 meter persegi, masjid ini adalah masjid terbesar di kota Jambi. Masa pembangunannya pun cukup memakan waktu lama, kurang lebih dalam kurun waktu sekitar 9 tahun bangunan untuk menyelesaikan bangunan ini.
Menurut informasi yang ada Masjid Agung Al-Falah ini dibangun mulai tahun 1971 sampai selesai di tahun 1980. Walaupun lebih dikenal dengan nama masjid seribu tiang, tapi tiang penyangga (pilar) yang ada di masjid ini hanya sebanyak 256 buah. Memang cukup banyak, maka dari itu masjid ini popular dengan sebutan tersebut, Masjid Seribu Tiang.
Bagian Pinggir Masjid
Masjid Agung Al-Falah ini bentuk bangunannya memang mirip seperti sebuah pendopo terbuka yang memiliki banyak tiang-tiang penyangga (pilar) serta, adanya sebuah kubah besar di bagian atasnya dengan warna beragam dan tulisan kaligrafi yang terbuat dari kaca.
Bentuk bangunan Masjid Agung Al-Falah yang memiliki konsep terbuka atau tanpa sekat seperti ini menimbulkan kesan ramah. Ya, masjid ini tidak memiliki pintu ataupun dinding. Hanya berdiri dengan ratusan tiang penyangganya. Pada bagian tengah Masjid Agung Al-Falah ini dihiasi dengan ukiran kaligrafi yang sangat indah, lalu di tengah-tengah masjid ini terdapat delapan buah tiang penyangga yang berwarna kuning keemasan ditambah dengan ukiran-ukiran yang cantik.
Masjid Agung Al-Falah atau yang sering disebut dengan masjid seribu tiang ini terletak di jalan Sultan Thaha nomor 60, Kelurahan Legok, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi. Masjid yang berada di tengah-tengah kota jambi ini berada di Ruas jalan yang sama dengan pasar Induk Angso Duo, PDAM Tirta Mayang, dan juga Museum Perjuangan Rakyat Jambi. Anda bisa menggunakan berbagai macam transportasi untuk menuju ke masjid Agung Al-Falah ini.
Sejarah Singkat
Suatu hari istana ini dihancurkan oleh koloni Belanda karena terjadinya pembatalan perjanjian oleh Sultan Thaha karena menurut sultan, perjanjian yang diajukan oleh Belanda cukup merugikan masyarakat Jambi. Setelah diproklamasikannya kemerdekaan Negara Republik Indonesia, dan tepat pada tanggal 29 September 1980, Masjid Agung Al-Falah ini diresmikan oleh Bapak Soeharto, yang menjabat sebagai Presiden RI pada waktu itu.
Masjid Agung Al-Falah ini dibangun diatas lahan tanah sebesar 2,7 Ha dan memiliki luas bangunan sebesar 4.600 meter persegi, masjid ini adalah masjid terbesar di kota Jambi. Masa pembangunannya pun cukup memakan waktu lama, kurang lebih dalam kurun waktu sekitar 9 tahun bangunan untuk menyelesaikan bangunan ini.
Menurut informasi yang ada Masjid Agung Al-Falah ini dibangun mulai tahun 1971 sampai selesai di tahun 1980. Walaupun lebih dikenal dengan nama masjid seribu tiang, tapi tiang penyangga (pilar) yang ada di masjid ini hanya sebanyak 256 buah. Memang cukup banyak, maka dari itu masjid ini popular dengan sebutan tersebut, Masjid Seribu Tiang.
Bagian Pinggir Masjid
Masjid Agung Al-Falah ini bentuk bangunannya memang mirip seperti sebuah pendopo terbuka yang memiliki banyak tiang-tiang penyangga (pilar) serta, adanya sebuah kubah besar di bagian atasnya dengan warna beragam dan tulisan kaligrafi yang terbuat dari kaca.
Bentuk bangunan Masjid Agung Al-Falah yang memiliki konsep terbuka atau tanpa sekat seperti ini menimbulkan kesan ramah. Ya, masjid ini tidak memiliki pintu ataupun dinding. Hanya berdiri dengan ratusan tiang penyangganya. Pada bagian tengah Masjid Agung Al-Falah ini dihiasi dengan ukiran kaligrafi yang sangat indah, lalu di tengah-tengah masjid ini terdapat delapan buah tiang penyangga yang berwarna kuning keemasan ditambah dengan ukiran-ukiran yang cantik.

Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
