Thursday, 2 July 2015
Wisata Museum Kesehatan Jiwa
Wisatawan.co.id - Museum RSJ Lawang Dr Radjiman Wediodiningrat Kecamatan Lawang. Bisa jadi ini adalah lokasi wisata sejarah di Malang yang belum pernah Ngalamers datangi, atau mungkin belum dengar sebelumnya. Berada satu area dengan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang (RSJ Lawang), berdiri Museum Kesehatan Jiwa pertama dan satu-satunya di Indonesia.
Diresmikan pad 23 Juni 2009, oleh Dirjen Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI, Dr. Farid Husein, MPH. Museum Kesehatan Jiwa ini merupakan wahana pembelajaran dan perkembangan sejarah teknologi kedokteran khususnya di bidang kesehatan jiwa. Tanggal tersebut bertepatan dengan HUT RSJ Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang ke-107.
Diresmikan pad 23 Juni 2009, oleh Dirjen Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI, Dr. Farid Husein, MPH. Museum Kesehatan Jiwa ini merupakan wahana pembelajaran dan perkembangan sejarah teknologi kedokteran khususnya di bidang kesehatan jiwa. Tanggal tersebut bertepatan dengan HUT RSJ Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang ke-107.
Di museum ini Anda bisa menyaksikan sejarah Rumah Sakit Jiwa dr. Rajiman Wediodiningrat melalui berbagai foto dan gambar yang dipajang. Museum bersejarah tersebut juga menyimpan ratusan koleksi yang terdiri dari benda-benda dan dokumen-dokumen tua yang berkaitan dengan riwayat masa lampau rumah sakit jiwa. Sayangnya, karena luas museum yang masih belum memadai, baru 700-an benda yang bisa dipajang di dalam museum. Sisanya masih tersimpan di dalam gudang. Setiap pengunjung pasti akan bergidik ketika melihat dan membaca berbagai keterangan yang tertempel pada semua benda dan alat di museum ini.
Di Museum Kesehatan Jiwa dr. Radjiman Wediodiningrat, wisatawan bisa menyaksikan berbagai peralatan terapi sakit jiwa. Salah satunya adalah bak hydrotherapy. Peralatan ini digunakan tenaga medis RSJ pada abad ke-19 untuk merendam pasien yang kambuh agar tenang. Anda juga akan melihat koleksi sepasang straight jacket.
Di Museum Kesehatan Jiwa dr. Radjiman Wediodiningrat, wisatawan bisa menyaksikan berbagai peralatan terapi sakit jiwa. Salah satunya adalah bak hydrotherapy. Peralatan ini digunakan tenaga medis RSJ pada abad ke-19 untuk merendam pasien yang kambuh agar tenang. Anda juga akan melihat koleksi sepasang straight jacket.
Penggunaan straight jacket dan alat pasung ini sebenarnya tidak dianjurkan. Hanya saja, pada beberapa kasus, pasien memang harus mengenakan pakaian ini agar tidak sampai melukai orang lain. Di tempat ini pula kita akan menemukan alat lainnya, yakni alat pengiris otak. Terdapat juga sekitar 30 lukisan berbagai aliran karya pasien RSJ Lawang. Tak hanya lukisan, ada pula beberapa karya lain seperti gantungan kunci, tatakan gelas, tas laptop, tas hp dari bahan rajutan dan masih banyak lagi.
Beralih ke bagian lain, pengunjung akan disuguhi ruangan yang cukup sejuk dan romantis. Ada lukisan aliran realis yang menggambarkan pemandangan alam gunung lengkap dengan sawahnya, lukisan bunga, dan lukisan wajah manusia dengan garis-garis wajah yang terlihat sempurna untuk karya pasien RSJ. Ada juga lukisan aliran abstrak yang berwujud coretan-coretan serta bangun-bangun tidak beraturan namun memiliki komposisi warna yang kuat dan padu.
Museum Kesehatan Jiwa dr. Radjiman Wediodiningrat buka setiap hari Senin-Jum’at jam 08.00-15.00 WIB. Bila ingin berkunjung pada hari Sabtu, Minggu dan Hari Besar harus membuat kesepakatan dengan pihak pengelola terlebih dahulu. Untuk masuk ke museum ini tidak dipungut biaya sama sekali alias gratis.
Beralih ke bagian lain, pengunjung akan disuguhi ruangan yang cukup sejuk dan romantis. Ada lukisan aliran realis yang menggambarkan pemandangan alam gunung lengkap dengan sawahnya, lukisan bunga, dan lukisan wajah manusia dengan garis-garis wajah yang terlihat sempurna untuk karya pasien RSJ. Ada juga lukisan aliran abstrak yang berwujud coretan-coretan serta bangun-bangun tidak beraturan namun memiliki komposisi warna yang kuat dan padu.
Museum Kesehatan Jiwa dr. Radjiman Wediodiningrat buka setiap hari Senin-Jum’at jam 08.00-15.00 WIB. Bila ingin berkunjung pada hari Sabtu, Minggu dan Hari Besar harus membuat kesepakatan dengan pihak pengelola terlebih dahulu. Untuk masuk ke museum ini tidak dipungut biaya sama sekali alias gratis.
0 Comments
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)