Thursday, 2 July 2015
Museum Pembela Tanah Air Bogor
Wisatawan.co.id - Museum Pembela Tanah Air merupakan sebuah museum yang terletak di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Museum Pembela Tanah Air dibangun pada tahun 1745 oleh tentara KNIL sebagai bagian dari Divisi Tentara Kerajaan Belanda. Secara resmi, Museum Pembela Tanah Air (Museum PETA) diresmikan pada 18 Desember 1995 oleh H. M. Soeharto yang pada waktu masa pra-kemerdekaan sebagai mantan Perwira PETA.
Tujuan didirikan Museum PETA adalah sebagai bentuk apresiasi terhadap jasa tentara PETA yang pada saat itu ikut memberikan kontribusi bagi kemerdekaan Indonesia. Selain itu sebagai memorial sekaligus memberikan gambaran perjuangan bagi kemerdekaan Indonesia kepada Generasi Muda Indonesia.
Tujuan didirikan Museum PETA adalah sebagai bentuk apresiasi terhadap jasa tentara PETA yang pada saat itu ikut memberikan kontribusi bagi kemerdekaan Indonesia. Selain itu sebagai memorial sekaligus memberikan gambaran perjuangan bagi kemerdekaan Indonesia kepada Generasi Muda Indonesia.
Tentara PETA juga, merupakan tentara kebangsaan yang dibentuk pada masa kolonial Jepang. Anggota Tentara PETA dididik dan dibentuk sebagai garda nasional sekaligus sebagai persiapan menjelang kemerdekaan Indonesia.
Memasuki kawasan museum, pengunjung akan disambut sebuah prasasti yang dituliskan pada dinding marmer. Tulisan nasionalisme tersebut berisi sebuah pernyataan: “Bumi Pembela Tanah Air Ini Merupakan Kawah Candradimuka Keprajuritan Indonesia, Kami Datang dan Berkumpul di Bogor Tidak Saling Mengenal, Kami Berpisah sebagai Kawan Seperjuangan untuk Membela Tanah Air.”
Pada saat masuk ke dalam, pengunjung akan menjumpai berbagai diorama yang menjelaskan sejarah dan perkembangan tentara PETA dalam meraih cita-cita kemerdekaan Indonesia. Selain diorama, terdapat juga koleksi pakaian dan berbagai jenis senjata yang pernah digunakan tentara PETA.
Pada bagian belakang museum terdapat sebuah monumen. monumen itu berupa patung Daidancho Soedirman. Daidancho adalah pangkat kemiliteran buatan Jepang. Daidancho setara dengan Komandan Batalyon (Letkol/Mayor). Di bagian yang lain, terdapat patung Supriyadi dengan gestur yang heroik, tangan kanan mengepal ke atas sementara tangan kiri menggenggam sebilah samurai.
Pahlawan Nasional yang bernama lengkap Fransiskus Xaverius Supriyadi ini mempunyai pangkat Shodancho atau setara dengan Komandan Pleton (Letnan). Beliau berperan memimpin pemberontakan tentara PETA terhadap pendudukan Jepang di Blitar pada Februari 1945.
Memasuki kawasan museum, pengunjung akan disambut sebuah prasasti yang dituliskan pada dinding marmer. Tulisan nasionalisme tersebut berisi sebuah pernyataan: “Bumi Pembela Tanah Air Ini Merupakan Kawah Candradimuka Keprajuritan Indonesia, Kami Datang dan Berkumpul di Bogor Tidak Saling Mengenal, Kami Berpisah sebagai Kawan Seperjuangan untuk Membela Tanah Air.”
Pada saat masuk ke dalam, pengunjung akan menjumpai berbagai diorama yang menjelaskan sejarah dan perkembangan tentara PETA dalam meraih cita-cita kemerdekaan Indonesia. Selain diorama, terdapat juga koleksi pakaian dan berbagai jenis senjata yang pernah digunakan tentara PETA.
Pada bagian belakang museum terdapat sebuah monumen. monumen itu berupa patung Daidancho Soedirman. Daidancho adalah pangkat kemiliteran buatan Jepang. Daidancho setara dengan Komandan Batalyon (Letkol/Mayor). Di bagian yang lain, terdapat patung Supriyadi dengan gestur yang heroik, tangan kanan mengepal ke atas sementara tangan kiri menggenggam sebilah samurai.
Pahlawan Nasional yang bernama lengkap Fransiskus Xaverius Supriyadi ini mempunyai pangkat Shodancho atau setara dengan Komandan Pleton (Letnan). Beliau berperan memimpin pemberontakan tentara PETA terhadap pendudukan Jepang di Blitar pada Februari 1945.
Sementara, pada dinding monumen yang berbentuk setengah lingkaran terdapat nama-nama perwira tentara PETA yang berasal dari seluruh Jawa, Bali, Madura, dan Sumatera – lengkap dengan informasi yang menerangkan fungsi dan jabatannya.
Museum dan Monumen PETA dibuka untuk umum setiap hari kecuali Sabtu, Minggu, dan hari besar nasional. Jam operasional museum dibuka mulai pukul 08.00 hingga pukul 14.00 WIB.
Berkunjung ke Museum PETA, pengunjung akan diajak kembali ke masa pergerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia, masa dimana sikap nasionalisme menjadi panglima melebihi sikap individualisme kelompok dan golongan. Di museum ini, pengunjung juga diajak untuk mengetahui sejarah panjang cikal bakal berdirinya TNI di Indonesia, sambil mengenang jasa para perwira tentara PETA yang telah gugur mempertaruhkan jiwa dan raganya untuk cita-cita kemerdakaan Indonesia.
Museum dan Monumen PETA dibuka untuk umum setiap hari kecuali Sabtu, Minggu, dan hari besar nasional. Jam operasional museum dibuka mulai pukul 08.00 hingga pukul 14.00 WIB.
Berkunjung ke Museum PETA, pengunjung akan diajak kembali ke masa pergerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia, masa dimana sikap nasionalisme menjadi panglima melebihi sikap individualisme kelompok dan golongan. Di museum ini, pengunjung juga diajak untuk mengetahui sejarah panjang cikal bakal berdirinya TNI di Indonesia, sambil mengenang jasa para perwira tentara PETA yang telah gugur mempertaruhkan jiwa dan raganya untuk cita-cita kemerdakaan Indonesia.
0 Comments
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)