Sunday, 28 June 2015
Wisata Sejarah Museum Konferensi Asia Afrika
Wisatawan.co.id - Museum Konferensi Asia Afrika memiliki banyak sekali catatan sejarah yang sangat menentukan perjalanan dunia di tengah-tengah perang dingin antara Amerika dan Uni Soviet, museum konferensi Asia Afrika seolah menjadi saksi hidup bagaimana Indonesia pada zamannya memegang peranan yang sangat penting di dalam kancah politik Internasional pada waktu itu, dan Kota Bandung sebagai ibu kota dan sumber inspirasi bagi bangsa-bangsa Asia Afrika waktu itu.
Sejarah Museum Konferensi Asia Afrika
Museum Konferensi Asia Afrika Bandung adalah saksi sejarah bahwa di Bandung tepat pada tanggal 18 – 24 april 1955 pernah diselenggarakan sebuah hajatan akbar bertaraf Internasional yang mempertemukan seluruh pemimpin negara-negara dari kawasan Benua Asia Afrika di Bandung. Konferensi Asia Afrika di tahun 1955 yang digagas dengan tujuan mempersatukan sikap serta membangun kerjasama diantara bangsa-bangsa Asia Afrika serta membantu terciptanya ketertiban dan perdamaian dunia.
Sehingga salah satu hasil sejarah yang tercipta dari konferensi internasional terbesar di Bandung waktu itu adalah dengan lahirnya Dasa Sila Bandung yang sangat terkenal dan Fenomenal,yang mana dengan Dasa Sila Bandung itu menjadi pedoman serta semangat bagi bangsa-bangsa di benua asia dan afrika yang waktu itu masih banyak yang terjajah,untuk berjuang memperoleh hak-hak kemerdekaannya.
Prestasi besar yang dicapai oleh Konferensi Asia Afria di tahun 1955, yang mana telah berhasil menentukan sejarah perjalanan Dunia pada waktu itu dan kemudian setelahnya,maka untuk mengabadikan keberhasilan Konferensi KAA, mulai dari peristiwa dan masalah yang melatarbelakangi diselenggarannya KAA serta pengaruhnya kesuksesannya, maka diabadikanlah dengan membangun sebuah museum di tempat Konferensi itu pernah berlangsung, yaitu di Gedung Merdeka Kota Bandung.
Ruang Sidang Utama Museum Konferensi Asia Afrika
Adalah Prof.Dr.Mochtar Kusumaatmadja yang mengusulkan pertama kali dibangunnya Museum Konferensi Asia Afrika di Gedung Merdeka ini. Dengan alasan banyak kepala negara di Asia Afrika yang berkeinginan untuk melihat dan mengunjungi tempat lahirnya deklarasi Dasa Sila Bandung yang sangat bersejarah bagi lahirnya bangsa-bangsa Asia Afrika dengan memperoleh kemerdekaan.
Pembangunan Museum Konferensi Asia Afrika yang pengerjaan proyeknya dilakukan oleh PT.Decenta Bandung,pertama kali diresmikan berdirinya dilakukan oleh almarhum Presiden Soeharto pada tanggal 24 April 1980 sekaligus waktu itu adalah sebagai puncak peringatan ke-25 tahun Konferensi Asia Afrika di Kota Bandung sekaligus menjadikan lokasi ini sebagai Tempat Wisata Di Bandung.
Museum Konferensi Asia Afrika yang merupakan bagian dari Gedung Merdeka berada, adalah salah satu bangunan bersejarah yang diarsiteki oleh 2 orang Belanda, yaitu Van Galenlast dan C.O Wolf Shoomaker yang menjadi guru besar di Technische Hogeschool/ Sekolah Teknik Tinggi yang dikenal ITB sekarang.
Ruangan Dalam Museum Konferensi Asia Afrika Bandung
Tempat Wisata Sejarah Di Bandung ini memiliki konsep bangunan Art Deco dengan bahan lantai dasaar dari marmer yang sengaja didatangkan langsung dari negeri Italia yang terkenal super dan sangat mengkilap dari warnanya. Sementara ruangannya terbuat dari kayu Cikenhout yang terkenal kuat dan penerangannya menggunakan Lampu Kristal bias yang memberikan cahaya gemerlap.
Museum Konferesnsi Asia Afrika sendiri pada masa penjajahan Belanda dikenal dengan nama Sociteit Concordia, yang bagi kalangan orang-orang Belanda yang berdomisili di Bandung waktu itu adalah sebagai tempat rekreasi, dan sering digunakan sebagai tempat pertunjukan seni budaya serta tempat wisata makan.
Alamat Museum Konferensi Asia Afrika.
Gedung Merdeka yang memiliki 2 bangunan utama seluas 7500 m2, yaitu tempat sidang utama disebut Gedung Merdeka, sedangkan disampingnya adalah museum konferensi Asia Afrika sebagai memorabilia KAA berlokasi atau beralamat di Jalan Asia Afrika No 65 Bandung – Jawa Barat Indonesia.
Perpustakaan Museum Konferensi Asia Afrika.
Perpustakaan modern di museum konferensi Asia-Afrika ini dibangun sebagai bagian dari perayaan peringatan KAA ke 50 pada tahun 2005. Perpustakaan ini mengoleksi buku-buku sejarah, politik, sosial dan budaya negara-negara Asia-Afrika; dokumen-dokumen mengenai Konferensi Asia-Afrika, konferensi-konferensi pendahulu, KTT Asia-Afrika 2005, serta majalah, surat kabar, dan ‘Braille Corner’ untuk para tunanetra.
Sebagai salah satu monumen gedung bersejarah serta menjadi Tempat Wisata Di Bandung yang Populer di Dunia,maka bagi para wisatawan yang berkunjung ke sini,perlu memperhatikan berbagai aturan serta tata tertib sebagai bagian partisipasi menjaga kawasan wisata ini tetap bersih dan terjaga,diantaranya adalah :
- Tidak berlarian di museum. Bicaralah dengan nada tenang. Gunakan suara rendah di semua area museum agar tidak mengganggu pengunjung lain.
- Harap tidak makan, minum, mengunyah permen karet, atau menggunakan produk tembakau lainnya di dalam museum kecuali di kafe museum.
- Pengunjung tidak diperbolehkan membawa senjata atau sejenisnya.
- Tidak diperkenankan mengenakan sandal jepit atau sejenisnya.
- Boleh berfoto namun tidak menggunakan kilat dan kaki tiga (tripod).
- Untuk meningkatkan interaksi, pengunjung disarankan mengurangi penggunaan ponsel kecuali pada keadaan darurat saja.
- Tidak menyentuh artefak.
- Tidak masuk ke tempat dimana tur sedang berlangsung, silakan kembali kemudian.
- Tidak menggunakan perangkat pameran sebagai alas untuk menulis.
Jam Buka Museum Konferensi Asia Afrika.
Senin – Jumat 08.00-15.00,dan Museum tutup tengah hari (12.00-13.00) untuk istirahat siang.Sementara Pengunjung berkebutuhan khusus dan kunjungan berkelompok lebih dari 25 orang diharuskan melakukan reservasi sebelumnya ke No telpon :(022) 423-3564 serta Fax (022) 423-8031.
Harga Tiket Masuk Museum Konferensi Asia Afrika.
Wiasatawan yang berkunjung ke Museum Konferensi Asia Afrika dibebaskan dari membayar tiket masuk alias GRATIS ! kecuali apabila ada keperluan atau kepentingan tertentu yang bersifat komersil.
0 Comments
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)