Saturday, 27 June 2015
Wisata Omah Kayu Gunung Banyak
Wisatawan.co.id - Jika Anda berlibur ke wanawisata Gunung Banyak selain wisata paralayang, Flying Fox, dan pemandangan alamnya. Di sini Anda bisa merasakan sensasi seru menginap di ‘hotel’ yang didirikan atas sebuah pohon. Rumah Pohon atau akrab dengan nama Omah Kayu ini berada di Gunung Banyak tepatnya di lokasi paralayang Kota Wisata Batu. Lokasinya sekitar 25 km dari Kota Malang, dan cukup dekat dari destinasi wisata lainnya di Kota Batu. Dari Alun-alun Kota Batu, Jatim Park I, dan Agro Kusuma hanya sekitar 15 menit.
Untuk menginap di Omah Kayu ini pun tidak terlalu mahal, cukup mengeluarkan uang Rp 300 ribu untuk weekday dan Rp 450 ribu untuk weekend sudah bisa menikmati sensasi bermalam di Omah Kayu yang suasananya sangat hening ini. Para tamu bisa mendapatkan breakfast dan bisa mandi air hangat. Setiap tamu yang menginap mendapat dua bibit pohon yang wajib ditanam untuk menjaga kelestarian alam.
Begitu checkout, mereka tidak boleh langsung pulang tetapi harus menanam dua bibit pohon tersebut. Mereka boleh memberi nama pohon itu dan akan abadi hingga 5 atau 10 tahun ke depan. Rata-rata tamu yang menginap memilih datang pagi-pagi sekali, kemudian sore hari checkout.
Kondisi sekitar Gunung Banyak yang gelap, menjadi salah satu keengganan tamu menginap di tempat ini, padahal pengelola Omah Kayu sudah menyiapkan keamanan diri maupun kendaraan yang digunakan para tamu. Begitu juga mengenai keamanan pohon jika ada angin yang sangat kencang. Pengelola sudah mengantisipasi hal tersebut, mulai dari memilih bahan dari kayu kasuarina, eukaliptus, dan pinus. Kayu eukaliptus terkenal sangat kuat, sehingga bisa digunakan untuk balkon, pagar hingga kerangka utama rumah. Sedang dinding terbuat dari papan kayu pinus, sedangkan atapnya dari ijuk.
Pengelola mengenakan tarif masuk yang sangat murah. Untuk memasuki area Omah Kayu, pengunjung hanya dikenakan tiket masuk sebesar Rp 5.000 ke petugas resepsionis yang berada di dekat pintu gerbang. Retribusi ini berbeda dengan retribusi masuk taman wisata Gunung Banyak yang harganya juga Rp 5.000. Di sepanjang jalan yang dilewati, kita akan menemui banyak kursi panjang dari kayu yang sengaja dibuat menghadap tebing. Kita bisa duduk santai di kursi kayu ini sambil menikmati pemandangan lembah yang meliputi perkebunan dan pemukiman.
Satu unit rumah berada di batang pohon dengan ketinggian sekitar 10 meter dari akar. Satu rumah lagi masih menempel pada lereng gunung dan hanya balkon yang berada di batang pohon. Beberapa rumah pohon lain juga nampak berada di bagian tengah pohon kayu pinus. Anak tangga mendekati rumah kayu disusun rapi meski hanya terbuat dari tanah dan kayu. Pengelolanya sangat memperhatikan keamanan dan kenyamanan para wisatawan dengan memasang pegangan yang juga dibuat dari kayu. Ruangan Omah Kayu ini seluruhnya terbuat dari kayu dan menempel di atas pohon.
Omah Kayu ini ruangannya berukuran sekitar 3 m X 2 m dan semua terdapat balkon. Sehingga lebih nyaman dihuni hanya 2 orang saja. Bahan papan kayu yang menjadi dinding disusun rapat sehingga penghuninya tetap hangat terutama saat malam hari dan menjelang pagi. Di dalam rumah kayu tidak disediakan kamar mandi karena ruangannya terbatas. Tetapi Anda tidak perlu khawatir karena pengelola telah menyediakan 2 kamar mandi yang dilengkapi dengan air hangat di sekitar Omah Kayu ini. Di dalam satu kamar telah disediakan sebuah kasur kecil, 2 bantal, sebuah selimut dan beberapa peralatan makan.
Ketika menginap di tempat ini, bisa menyaksikan keindahan pemandangan Kota Batu, terutama jika pada malam hari. Kelap kelip lampunya seperti hamparan permata, suara alamnya luar biasa. Jika malam hari suasananya sangat indah. Apalagi jika tepat pada bulan purnama, pemandangannya sangat indah. Saat pagi kicauan burung yang hidup bebas di antara pepohonan pinus akan membangunkan tidur Anda. Jika beruntung dari atas rumah pohon kita bisa melihat orang-orang yang sedang melakukan paralayang.
Untuk menginap di Omah Kayu ini pun tidak terlalu mahal, cukup mengeluarkan uang Rp 300 ribu untuk weekday dan Rp 450 ribu untuk weekend sudah bisa menikmati sensasi bermalam di Omah Kayu yang suasananya sangat hening ini. Para tamu bisa mendapatkan breakfast dan bisa mandi air hangat. Setiap tamu yang menginap mendapat dua bibit pohon yang wajib ditanam untuk menjaga kelestarian alam.
Kondisi sekitar Gunung Banyak yang gelap, menjadi salah satu keengganan tamu menginap di tempat ini, padahal pengelola Omah Kayu sudah menyiapkan keamanan diri maupun kendaraan yang digunakan para tamu. Begitu juga mengenai keamanan pohon jika ada angin yang sangat kencang. Pengelola sudah mengantisipasi hal tersebut, mulai dari memilih bahan dari kayu kasuarina, eukaliptus, dan pinus. Kayu eukaliptus terkenal sangat kuat, sehingga bisa digunakan untuk balkon, pagar hingga kerangka utama rumah. Sedang dinding terbuat dari papan kayu pinus, sedangkan atapnya dari ijuk.
Pengelola mengenakan tarif masuk yang sangat murah. Untuk memasuki area Omah Kayu, pengunjung hanya dikenakan tiket masuk sebesar Rp 5.000 ke petugas resepsionis yang berada di dekat pintu gerbang. Retribusi ini berbeda dengan retribusi masuk taman wisata Gunung Banyak yang harganya juga Rp 5.000. Di sepanjang jalan yang dilewati, kita akan menemui banyak kursi panjang dari kayu yang sengaja dibuat menghadap tebing. Kita bisa duduk santai di kursi kayu ini sambil menikmati pemandangan lembah yang meliputi perkebunan dan pemukiman.
Satu unit rumah berada di batang pohon dengan ketinggian sekitar 10 meter dari akar. Satu rumah lagi masih menempel pada lereng gunung dan hanya balkon yang berada di batang pohon. Beberapa rumah pohon lain juga nampak berada di bagian tengah pohon kayu pinus. Anak tangga mendekati rumah kayu disusun rapi meski hanya terbuat dari tanah dan kayu. Pengelolanya sangat memperhatikan keamanan dan kenyamanan para wisatawan dengan memasang pegangan yang juga dibuat dari kayu. Ruangan Omah Kayu ini seluruhnya terbuat dari kayu dan menempel di atas pohon.
Omah Kayu ini ruangannya berukuran sekitar 3 m X 2 m dan semua terdapat balkon. Sehingga lebih nyaman dihuni hanya 2 orang saja. Bahan papan kayu yang menjadi dinding disusun rapat sehingga penghuninya tetap hangat terutama saat malam hari dan menjelang pagi. Di dalam rumah kayu tidak disediakan kamar mandi karena ruangannya terbatas. Tetapi Anda tidak perlu khawatir karena pengelola telah menyediakan 2 kamar mandi yang dilengkapi dengan air hangat di sekitar Omah Kayu ini. Di dalam satu kamar telah disediakan sebuah kasur kecil, 2 bantal, sebuah selimut dan beberapa peralatan makan.
Ketika menginap di tempat ini, bisa menyaksikan keindahan pemandangan Kota Batu, terutama jika pada malam hari. Kelap kelip lampunya seperti hamparan permata, suara alamnya luar biasa. Jika malam hari suasananya sangat indah. Apalagi jika tepat pada bulan purnama, pemandangannya sangat indah. Saat pagi kicauan burung yang hidup bebas di antara pepohonan pinus akan membangunkan tidur Anda. Jika beruntung dari atas rumah pohon kita bisa melihat orang-orang yang sedang melakukan paralayang.
0 Comments
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)