Thursday, 25 June 2015
Kawasan Taman Nasional Tanjung Puting
Wisatawam.co.id - Taman Nasional Tanjung Puting merupakan sebuah lokasi konservasi terbesar di dunia. Lokasi itu memiliki luas 415.050 hektar dengan medan sungai dan hutan. Taman tersebut telah dinobatkan sebagai suaka margasatwa sejak zaman penjajahan Belanda.
40 ribu orang utan hidup bebas di hutan ini. bebas tidak berarti kawanan orang utan hanya berdiam dan bermain di hutan dan tidak bisa dilihat pengunjung. Siapa pun dapat menikmati keindahan di taman nasional itu. akses jalan menuju Taman Nasional Tanjung Puting ini cukup mudah dijangkau. Perjalanan pertama akan dimulai dari Pangkalan Udara Sultan Iskandar.
40 ribu orang utan hidup bebas di hutan ini. bebas tidak berarti kawanan orang utan hanya berdiam dan bermain di hutan dan tidak bisa dilihat pengunjung. Siapa pun dapat menikmati keindahan di taman nasional itu. akses jalan menuju Taman Nasional Tanjung Puting ini cukup mudah dijangkau. Perjalanan pertama akan dimulai dari Pangkalan Udara Sultan Iskandar.
Pangkalan udara Sultan Iskandar hanya menyediakan tiga maskapai yang beroperasi. Yaitu Susi Air, Kalstar Air, dan Trigana Air. Ketiga maskapai itu melayani rute dari Semarang, Surabaya, Banjarmasin, dan Jakarta. Selama perjalanan dari Pangkalan Udara Sultan Iskandar, kita bisa menikmati Pemandangan pesisir yang terlihat sangat indah dari ketinggian. Mulai Bundaran Pancasila, bundaran monyet, hingga terakhir dermaga wisata Pelabuhan Kumai.
Di dermaga ini, banyak terdapat klotok (kapal kayu berukuran besar), dan speedboat. Dua jenis armada tersebut melayani jasa untuk mengantarkan kita berwisata menuju ke Taman Nasional Tanjung Puting. Tentu, harga setiap armada berbeda disesuaikan dengan fasilitas yang ada.
Untuk dapat menyewa klotok harga yang harus kita keluarkan adalah Rp 1,5 juta–Rp 2 juta per hari. Kapal itu memiliki dua lantai. Di lantai dasar, biasanya terdapat kamar dan ruang istirahat. Lantai dua diisi meja makan serta tempat duduk santai.
Kecepatan kapal klotok tidak lebih dari 15 kilometer per jam. memang lebih lambat dibandingkan dengan speedboat. Oleh Karena itu, perjalanan dengan menggunakan klotok akan memakan waktu hingga satuhari. Bahkan, tidak jarang ada yang menginap di kapal tersebut.
Wisatawan asing lebih menyukai perjalanan malam. Karena mereka bisa melihat pemandangan laut tenang yang dihiasi kunang-kunang. Biaya Rp 1,5 juta sampai Rp 2 juta tersebut sudah termasuk makan selama kita berada di atas klotok dan masuk ke tempat wisata.
Dari dermaga wisata Taman Nasional Tanjung Puting, perjalanan pun dimulai. Pengunjung akan menuju ke kawasan hutan di seberang pelabuhan tersebut. Sebelumnya, ada pintu masuk dengan patung monyet di pesisir sungai itu. Di situlah kapal mengarah ke Sungai Sekonyer. Sungai tersebut merupakan jalan menuju ke Taman Nasional Tanjung Puting.
Selama menyusuri sungai, kita akan melihat rambu lalu lintas. sungai ini memang terkesan seperti jalan raya yang dilengkapi dengan rambu rambu lalu lintas . Tanpa adanya rambu lalu lintas, dikhawatirkan akan terjadi tabrakan antarkapal. Karena meskipun ini sungan akan tetapi lalu lintasnya tidak kalah padat dengan jalanan di kota kota besar.
Jika kita hendak mengunjungi Taman Nasional Tanjung Puting alangkah baiknya jika kita didampingi oleh pemandu. karena, banyak aturan tidak tertulis yang harus ditaati. Seperti, dilarang mandi dan sembarangan mengeluarkan anggota badan ke dalam sungai.
Satu kilometer dari pintu masuk Sungai Sekonyer, pengunjung akan menemukan bangunan dari kayu di sisi kiri. Bangunan itu merupakan satu-satunya hotel di dalam hutan. Harga yang diminta untuk sehari semalam adalah Rp 300 ribu–Rp 400 ribu. Banyak wisatawan asing yang menginap di hotel tersebut. Suasana hutan ketika malam pun benar-benar terwujud. Namun tidak perlu hawatir meskipun hotel ini berada di tengah hutan, hotel itu dilengkapi listrik bertenaga genset.
Setelah melewati hotel, pengunjung akan melihat posko tiket. Posko itu berbentuk rumah papan. Pemandu akan merapatkan klotok maupun speedboat ke posko tersebut. Mungkin membutuhkan waktu sekitar 10 menit untuk menandatangani tiket yang akan kita gunakan. Penjelajahan hutan belantara pun berlanjut. Hutan semakin lebat, suasana juga semakin sepi. Kicauan burung dan sesekali suara monyet akan terdengar di sepanjang perjalanan.

Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
