Tuesday, 23 June 2015

Wisata Benteng Willem II Ungaran Semarang

No comments :
Wisatawan.co.id - Benteng Willem II Ungaran adalah salah satu bukti peninggalan sejarah pada saat masa kolonialisme. Terletak di Tengah Kota Ungaran (terkenal dengan nama Benteng Ungaran/Diponegoro) berada persis dipinggir jalan Semarang-Solo/Yogya, di depan DPRD kota Ungaran, jarak tempuh dri kota Semarang ke Ambarawa kurang lebih 35 km .


Ringkasan Sejarah 
Benteng ini didirikan untuk memperingati pertemuan antara Pakubuwono II dengan Gubernur Jendral Van Imhoff pada 11 Mei 1746, Pada saat kepenguasaan Kraton Mataram Paku Buwono II dipindahkan dari Kartosuro ke Surakarta (Solo). Ketika kraton baru dibangun Benteng "The Generosity " didirikan di depannya. Pada 11 Mei 1746 Gubernur Jenderal Baron van Imhoff Gustavus tiba di Ungaran untuk melakukan pertemuan dengan Pakubuwono II. Untuk memperingati peristiwa tersebut dibangun benteng di Ungaran bernama "Fort Outmoeting" ("yang berarti Rapat"). Jalan antara Semarang dan Keraton Surakarta di itu sangat penting sehingga dilindungi dengan benteng verschillende. Benteng ini dibangun pada tahun 1786. 

Pada September 1811 Umum JW Janssens pensiun di benteng ini Ketika Dia harus melarikan diri untuk tentara Inggris yang menaklukkan Jawa di bawah komando Mayor Jenderal Auchmuty. Tempat itu disebut Oenarang pada masa itu. Beberapa hari kemudian, Janssens Umum menyerah di Tuntang dekat Salatiga. Jalan antara Semarang dan Jawa Tengah, karena memberikan akses Mataram menuju laut melalui pelabuhan penting dari Semarang. Jalan itu digunakan oleh Rijklof Juga dari Goens Ketika Dia Bepergian sebagai utusan dari Hindia Belanda (VOC) ke Mataram untuk memberikan penghormatan kepada penguasa Amangkurat 1 pada khususnya.

Pada tahun 1849, tanpa perlawanan berarti benteng itu diserahkan ke Inggris dikarenakan Jawa pada saat itu dikuasai oleh Inggris. Sejak itulah bangunan itu dijadikan rumah istirahat untuk proses penyembuhan pasien. Maka saat itu diangkatlah seorang perwira kesehatan untuk memimpin misi kemanusiaan itu. Karena memang bukan rumah sakit, sehingga bentuk dan struktur bangunan tidak seperti Rumah Sakit pada umumnya.

Dalam perjalanannya setelah masa kemerdekaan Indonesia, Benteng ini dimanfaatkan sebagai asrama polisi.

Pada saat ini benteng digunakan sebagai perumahan bagi 16 keluarga. Kabupaten Semarang telah memutuskan bahwa bangunan akan dikembalikan pada tahun 2007 untuk menjadi sebuah museum lokal. Setiap keluarga akan diberikan kompensasi sebesar 20 juta rupiah . Mereka berharap keluarga akan meninggalkan benteng pada bulan Juni 2007. Sebuah studi kelayakan akan dilakukan untuk pemulihan dan konversi benteng ke museum Nama "William II" telah Mengingat ke benteng pada abad ke-19. Mungkin konsisten pembentukan garis pertahanan Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch.

Benteng memang direnovasi pada bulan Juni 2007, tetapi tidak terdapat perabot museum satupun, karena adanya konflik tentang hak milik. Polisi telah menggunakan benteng selama bertahun-tahun untuk rumah stafnya mengklaim bahwa mereka adalah pemilik bangunan. Pada tahun 2008, pemerintah kabupaten Semarang mengalokasikan Rp 1,53 miliar untuk renovasi benteng , ketika konflik kepemilikan bangunan pecah . Telah ditetapkan bahwa Polri memang pemilik sah bangunan. Mereka menuntut kompensasi. 

Benteng Belanda yang didirikan pada tahun 1786 ini menjadi situs wisata sejarang yang amat penting untuk di kaji, terutama untuk para pelajar.

Comments
0 Comments

No comments :

Post a Comment